Monday, February 4, 2019

Mira W : Jangan Ucapkan Cinta

Posted by lendyagasshi at 4:59 PM
Bismillah,


Sejak ngobrol sama sahabat dari Surabaya yang berkunjung beberapa hari yang lalu ke Bandung, Dian Kusumawardhani, seorang penulis buku dan teh Shanty Dewi Arifin, yang juga seorang nara blog dan penulis, kami mengingat-ingat kembali, buku apa yang sudah kami baca selama ini. Sedikit sharing yaa... Kami tergabung di satu komunitas yang sama, Ibu Profesional. Dan passion kami pun sama, menulis dan membaca. Jadi walau belum pernah ketemu, terasa sudah kenal lamaaa...

Obrolan pun mengalir seru hingga aku mengeluh, kalau penulis buku jaman sekarang gak ada yang bisa ngalahin kenanganku jaman dulu saat membaca novel. Novel yang paling aku ingat adalah novel-novel karangan Mira W.

Mengapa?

Karena tulisan-tulisan beliau sarat makna hidup dengan jalan cerita yang tidak biasa ((kalau gak mau dibilang ngenes..hikks~ )) dan plot cerita yang mudah dipahami. Sekali baca, pembaca akan terbius dengan gaya bahasa Mira W yang Indonesia banget. Tidak pernah sekalipun Mira W menyelipkan kosa kata berbahasa asing, kecuali istilah-istilah kedokterannya yang kental tapi tidak mengganggu, meskipun tanpa foot note.

Aahh~
Intinya...aku mau kembali ke jaman-jaman aku SD-SMP dulu yaaa....



Judul : Jangan Ucapkan Cinta
(Judul 1 dari 2 cerita)

Penulis : Mira W

Genre : Novel Fiksi

Jumlah Halaman : 502 halaman
Penerbit :Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Cetakan kedua, 2017
Ukuran : 20 cm



Tokoh dalam cerita :

Niken Ardini
Profesi : Perawat
Karakter : Seorang gadis yang lugu karena berasal dari kota kecil, pergi merantau untuk bekerja sebagai perawat.


Dokter Eko Prasetyo
Profesi : Dokter
Karakter : Selalu serius dan misterius.


Aldi
Profesi : Pengusaha
Karakter : Playboy, mudah berpindah dari satu wanita ke wanita yang lain, namun tetap memiliki first love saat masih kelas 5 SD.


Indah Juwita Purnama
Profesi : Artis terkenal
Karakter : Angkuh, karena berparas cantik dan memiliki tubuh aduhai.



Kisah dalam cerita ini menggunakan alur maju dan dimulai dari setting ruang praktik Dokter Eko. Ia mendadak kedatangan seorang pasien berdarah-darah dan terlihat bekas sayatan di perutnya. Dengan sigap, Suster Niken merawat dan Dokter Eko melakukan tindakan medis. Tak berselang lama, si pasien sudah tampak akrab dengan sang Dokter.

Usut punya usut, ternyata pasien tersebut adalah kakak dari Dokter Eko yang selama ini tinggal di luar negeri. Dan saat ini sedang balik ke Indonesia karena urusan di luar negerinya sudah selesai. Perjalanan kisah ini tidak akan berlanjut kalau saja Niken mendengarkan saran Dokter Eko untuk tidak memerdulikan kakaknya yang playboy.

Sekali lihat, Aldi bisa merasakan bahwa Niken adalah seorang gadis yang lugu, polos tapi manis. Rayuan demi rayuan pun dilancarkan. Sederhana saja, dari mulai mengantarkan Niken pulang ke rumah, hingga mengajak Niken keluar hingga malam. Bagi Niken, yang hampir saja menikah dengan pacarnya, Bambang, petualangan bersama Aldi terasa begitu menggairahkan. Karena nyatanya selama ini, hubungannya dengan Bambang berjalan terlalu mulus, nyaris tanpa riak gelombang.


Jika saya harus memilih, saya memilih menderita, asal boleh tetap mencintainya daripada kehilangan kesempatan untuk memiliki cintanya.

(Jangan Ucapkan Cinta - Niken, hal. 49)

Begitu percaya Niken pada Aldi yang tanpa disangka melamarnya saat hubungan mereka baru berjalan beberapa minggu. Dan Niken memutuskan untuk melepaskan Bambang, yang telah dipacarinya selama 3 tahun.



Perjalanan cinta Niken - Aldi memang tidak berjalan mulus, banyak sekali penyesuaian yang harus dilakukan Niken agar suaminya bahagia. Namun sekali lagi, karena kekuatan cinta, Niken tidak pernah protes sekalipun. Aldi bahkan menyuruh Niken mati-matian mengubah bentuk badan tipisnya untuk bisa aduhai seperti artis kesukaannya, Indah Juwita Purnama.

Niken tidak pernah menaruh curiga sedikitpun ketika suaminya jarang pulang ke rumah. Dan pada akhirnya, ia baru benar-benar tersadar ketika Aldi tidak pernah kembali lagi ke rumah mereka, padahal kala itu, Niken sedang mempersiapkan bagaimana cara yang tepat untuk mengatakan bahwa ia sedang mengandung buah cinta mereka.


Keadaan benar-benar memburuk ketika Niken sama sekali tidak punya tabungan karena biaya hidup yang terus berjalan. Sebagai seorang perawat, Niken tahu betul apa yang harus dipenuhi agar janinnya tumbuh sehat.

Hari yang dilaluinya semakin berat, ia melamar pekerjaan di rumah sakit besar tempat ia dulu bekerja sebelum bekerja di klinik Dokter Eko melalui salah satu kenalannya. Namun, rumah sakit mana yang mau menerima pekerja yang sedang hamil besar?

Akhirnya,
Dokter Eko-lah satu-satunya orang yang menerima Niken untuk bekerja kembali. Bahkan, saat Niken sudah tidak kuat lagi bekerja karena perutnya semakin buncit, Dokter Eko tetap memberinya gaji. Begitu banyak kebaikan Dokter Eko, yang ternyata berharap bahwa Niken akan jatuh hati padanya, karena Dokter Eko sudah lama jatuh cinta dengan Niken, namun tidak berani mengungkapkan perasaannya.


Bagaimana kelanjutan kisah cinta Niken - Aldi?
Akankah Niken kecewa lagi dan lagi dalam hidupnya karena salah memilih pasangan?

Ke manakah Aldi?
Akankah ia berjumpa kembali dengan Niken bahkan anaknya yang tidak ia ketahui sama sekali saat meninggalkan istrinya beberapa tahun silam?


Yakin deeh...
Baca novel Mira W membuatku tahu bahwa hidup yang dijalani orang-orang di luar sana tidak semudah yang kita kira. Ada banyak perjuangan, kesedihan, air mata hingga pengorbanan yang harus mereka lakukan demi menyambung hidup.


Moral Story Jangan Ucapkan Cinta❞ :


1. Bijaksana lah dalam mengambil keputusan, tidak hanya mengikuti nafsu semata
Ada banyak orang yang akan tersakiti jika kita memilih keputusan tersebut, maka carilah keputusan yang paling sedikit mengecewakan orang-orang di sekitar kita.


2. Bersabar
Jika sudah terlanjur bersalah dan segalanya berjalan tidak sesuai dengan keinginan, bersabarlah. Karena hidup tidak pernah berhenti dari ujian dan gelombang.


3. Tabah
Aku kagum dengan ketabahan hidup yang dijalani Niken. Meskipun ia sebenarnya rapuh, namun ia tetap mencintai anak dari pernikahannya bersama Aldi dengan penuh kasih sayang. Bohong kalau tidak dendam dengan Aldi yang tega meninggalkannya di saat ia sedang hamil, namun karena kebesaran cintanya, ia mampu memaafkan Aldi.


4. Bangkit
Persis seperti yang aku tulis di buku Unstoppable, Nana korobi, ya okii.
Setiap kamu jatuh tujuh kali, kamu harus bangkit delapan kali. Dan inilah yang dilakukan Niken, seorang gadis desa yang lugu dan polos berubah menjadi gadis yang tangguh menghadapi ganasnya kehidupan di Ibukota.


5. Tidak ada yang baik jika hal tersebut bernama dendam
Seburuk apapun yang dilakukan orang lain terhadap diri kita, tidaklah baik jika dibalas dengan hal yang sama. Akan ada yang terluka lebih dalam dan akan lebih banyak orang yang tersakiti.




6. Setiap perbuatan, pasti menuai akibat
Yah...kalau itu bisa dibilang karma, tapi aku lebih suka menyebutnya dengan konsekuensi. Setiap orang bebas memilih, namun tidak bisa lepas dari konsekuensi.

Baca juga review movie 



Dan yang terakhir, ditutup dengan kutipan dialog yang hangat dari pasangan Aldi - Niken :

"Pernahkah aku menyatakan cinta padamu?"

Niken mengangkat wajahnya. Dan menatap mata lelaki itu dengan sungguh-sungguh. Aldi membalas tatapannyadengan lembut.

"Jangan," pinta Niken halus tapi mantap.
"Jangan ucapkan cinta. Buktikan saja."


Manis yaa...
Tapi percayalah, jalan cerita yang ditawarkan Mira W dalam buku-bukunya sungguh tak biasa. Coba baca dan sahabat lendyagasshi akan tahu keasyikkannya.




Salam literasi,




46 comments:

Putu Ayu Winayasari said...

Buktikan saja.. Awh... manisnya... Udah lama banget ga baca Mira W, hiks kangen...

Sandra Hamidah said...

Tfs mba, saya juga lagi giat baca tapi buku Mira W belum pernah baca, sayang banget ya lebih milih org baru kenal gitu huhu. Btw minta follback nya ya thank you

Anisah said...

Mba Lendy,miss you,ketemuan sama akunya kapan? Tak kusangka dikau senang baca novel juga. Yah sih review bukumu selalu bagus,karena dirimu selalu membaca buku dengan cara yang baik,selalu ada footnote yang bantu orang lain yang pinjem bukumu. Catatanmu juga rapih,hehe. Ya,baca novel itu terkadang juga perlu buat mengasah rasa ya mba,tapi suka kebawa emosi aku,hahah. Top lah,punya Mira W yang mana lagi?

Bandung Diary Blog said...

Belon pernah baca novel Mira W. Dulu pernah ada beberapa sinetron yg dibuat dr novel beliau bukan ya?

Zahra Rabbiradlia said...

Belum pernah sekalipun baca novel beliau :"
Itu dialognya manis bgt.. Meski kalau aku sih ttp pgn pasanganku bilang cinta hee. Oya teteh settingan komennnya coba dibikin jangan G+ aja karena sebentar lg G+ akan ditutup google.

Silviana Noerita said...

Memang kalau bicara cinta tuh, hm kompleks. Apalagi cinta orang dewasa hehehe. Pengen giat baca cerita roman-roman lagi deh.

Vivera Siregar said...

Suka banget baca quote itu : the best revenge is massive success. Dan baru tau dong kalau yang ngomong gitu tuh Frank Sinatra, legend singer favorit saya. Makasih Lendy sudah menuliskan review ini, membuat saya kembali ke masa remaja, jaman2 masih sering baca novel. BTW itu grup ibu profesional ada di semua kota? Saya pernah diminta kulwap tentang landscape photography di grup ibu profesional Malang.

Vivera Siregar said...

Eh asiiik, comment ku langsung publish, biasanya gak begitu kalau ku komen di blog teman2....:)

susie ncuss said...

aku punya novel ini lho teh.
dan akhirnya selesai dibaca tahun lalu.

bagus sih tapi ternyata not my taste :D

Lidya Fitrian said...

Aku juga punya beberap ajudul bukunya Mira W, pada dasarnya aku suka tema dokter baik buku maupun film :)
Keputusan sering kali mengecewakan, bener juga ya ambil yg paling sedikit karena kita gak bisa selalu menyenangkan oranglain

Malia Azizah said...

Aku jarang baca buku Mira W, seringnya baca Asma Nadia atau Helvy Tiana Rosa, itu pun jaman smp :"))
Dari ceritanya kayaknya rame, banyak menduga-duga. Apakah Aldi hilang ingatan? Atau Aldi nggak bisa move on dari Indah yang nggak bisa bersatu karena satu hal dan lainnya? Jadi pengen baca teeeh

HM Zwan said...

Aku dulu lumayan sering baca buku Mira W. Pinjem sih dan dibaca di perpus. Sedih banget ceritanya,endingnya gimana mbk..bikin penasaran ih..

Tally Syifa said...

Wah.. Jadi penasaran endingnya (haha ketahuan nyari yang instan). Engga ding. Penasaran juga gimana lika-liku perjalannya. Dan sepertinya diriku akan kebawa emosi baca novel itu :'(

Elly Nurul said...

Duh bahasannya.. cinta memang sesuatu yang unik ya.. datang begitu saja hanya rasa yang dapat merasakannya.. pengorbanan seakan menjadi hal wajib dalam kehidupan cinta.. seakan rela mengorbankan apapun demi cinta.. asal pasangan bahagia apapun akan dilakukan.. halal.. kok jadi curcol gini.. tapi memang cinta itu ngga harus memiliki, kadang cinta butuh pengorbanan..itu versi aku lho.. duh jadi pengen baca juga novelnyaa

Merisa Putri said...

Aku jadi inget novelnya mira w di film kan dg judul cinta dara kembar. Sbg anak kecil piyik aku suka cerita nya. Meski blum pernah baca bukunya. Mama ku bilang mira w tu hebat2 novelnya. Bagus2 kata mama. Waktu itu aq blon doyan baca dan ikut komunitas kaya gini. Dg karakter ku yg flekmatis jd ku ga tertarik dlu. Tp skrg ku jd penasran banget buat baca buku2 nya mira w. Harus sabar nunggu mudik dlu hehehehe

amathiya said...

Ah ini yg membuat aku malas baca review berakhir dgn rasa penasaran yg mendalam hahaha...kebayang nih ceritanya menguras emosi banget apalagi ditulis Mira W yg sangat piawai...

Larasati Neisia said...

Novel-novel mbak Mira W ini emang best seller dari dulu ya teh, banyak banget nih yang dijadikan sinetron jadul yang masih membekas gitu cerita-ceritanya. Walaupun dulu aku masih kecil belum ngerti cinta-cintaan #halah :)))

Inda Chakim said...

Lahhhh...koq aku tertarik sama kelanjutan ceritanya mbk. Penasaran euy. Jd aku kudu nyarik novel ini deh kayaknya nih. Mdh2an dapet. Makasih mbk lend sdh menghidupkan letupan letupan hasrat baca novel lagi.

Diyanika said...

Aku kenal novel Mira Wini tuh zaman SMA, Mbak. Tapi, sumpah ini jangan diketawain ya, Mbak. Gara-gara temanku bilang, jangan dibaca ini novel SARU lho, nah sampai sekarang aku belum pernah mencicipi novel Mira W ini, Mbak. Sungguh terlalu ya.

Jiah Al Jafara said...

Aku belum baca ini, tapi novel2 Mira W itu lumayan hits zaman dulu. Memang kalau berbuat sesuatu kudu dipikir dulu karena akan ada sebab akibat

Cindy Vania said...

Wah kayaknya bakal masukin Mira W ke dalam reading list nih.
Senangnya karena aku search di Ipusnas ada, jadi bisa minjem, yay!

Uniek Kaswarganti said...

Sejak kecil aku mewarisi bacaan kakak-kakakku yang terpaut 7 tahunan denganku. Hanya Mira W ini yang tidak kujamah. Dulu aku lebih tertarik baca V. Lestari yang penuh misteri, atau S. Mara Gd yang penuh thriller itu. Ternyata keren juga ya alur cerita yang ada di novel-novel Mira W.

Noorma Fitriana M. Zain said...

Salut sama Niken. Tapi kasian. Tapi dia bisa tegar. Aku kudu belajar dari karakter Niken ini. Tapi insya Allah suamiku orang yang sangat baik gak akan meninggalkan ak. Aamiin

Hidayah Sulistyowati said...

Aku juga koleksi buku-buku Mira W, suka dengan jalan ceritanya yang mengangkat kisah kehidupan nyata. Jadi kadang berasa membaca kisah cinta kita, hihiii

Ainhy Edelweiss said...

wah bukunya Mira W sarat dengan makna kehidupan yah. Baca review kk jadi kepengen baca ini, ada di gramedia kan kak?

cicifera said...

reviewnya bikin penasaran. aku udah lama ga baca novel kya gini. aku setuju, bahwa setiap orang bebas memilih, namun tidak bisa lepas dari konsekuensi atas pilihannya ;)

Dian Radiata said...

Jangan ucapkan cinta, buktikan saja. Aw aw.. Sweet banget siih. Novel-novel Mira W emang dalem banget ya, mbak..

Utie Adnu said...

Dah lama bangt ini go back novel Mira W selalu menyentuh kata2nya mba walaupun dokter pintar merangkai kata

Leyla Hana said...

Setiap novel Mira W itu pasti ada tokok dokternya ya karena penulisnya juga dokter. Kisahnga sederhana tapi selalu laris manis.

Desi said...

Waaaa aq belom pernah baca tulisannya Mira W. tp jadi penasaran sama cerita ini n baca langsung. Pemilihan dan penyampaian alur cerita dan diksinya Mira W yg bikin tulisannya selalu TOP ya Mba

Indah Nuria Savitri said...

Ya ampuuuun mira W ya mbaaa..udah lama banget ngga baca..dan memang genrenya romatis dan sarat pesan tentang kehidupan yaaa

Kurnia amelia said...

Mira W salah satu penulis favoritku banget nih dari sejak SMP aku suka baca karya -karya beliau. Alur ceritanya dan penulisannya pun nyentuh banget disetiap novelnya.

Tian Lustiana said...

Mira W , penulis favorite nih, dan udah lama ga baca novelnya. Jadi penasaran pengen baca novel yang ini deh

Nathalia Diana Pitaloka said...

Tau dan sering liat novel2nya mira w, tapi belum tergugah utk membeli. Setelah baca reviewnya di sini, jd tertarik dan penasaran deh...

Nyi Penengah said...

Mbaaa aku pernah baca novel mira w, belum tamat hehehhe aku suka genre yang teenlit. Tapi dengan reviewmu aku jadi penasaran lagi mau bacaa

Dian Restu Agustina said...

Aku juga penikmat karya Mira W, tapi kayaknya belum baca yang ini...
Memang mengharu biru kisah-kisahnya.
Dan untuk Jangan Ucapkan Cinta ini, duh...moral of the storynya bkin jleb. Apalagi kalimat Niken: "Jangan ucapkan cinta. Buktikan saja"
Wwwwaa, mesti cari-cari lagi nih novel Mira W . Pengin baca lagiiiii:)

diane said...

Ssstt aku belum pernah baca karya Mira W. hahaha parah yak... padahal suka banget dengan karya kayak gini

Mega Rachma said...

Aduh si aldi ini kemana sih pake kabur segala. Akankah dia mempunyai wanita lain? Yah mbak dilanjutin dong ceritanya hehe aku lebih suka mendengarkan dan menyimak hehe. Tapi memang karya-karya Mira W ini parah menyayat hati

Lina W. Sasmita said...

Jadi kepincut lagi buat baca-baca novel Mira W. Kisah-kisahnya banyak mengandung nilai dan pelajaran hidup ya.

Dzulkhulaifah said...

Aku belum pernah nih baca karyanya Mira W. Yang favorit banget sama penulis legend ini adalah temanku waktu masih ngantor dulu. Terus yaaa, baru baca review novelnya yang Jangan Ucapkan Cinta ini aja aku kok ya udah emosi banget sama si Aldi. Gimana kalau baca sampai tuntas, yaaa. Hahahaha.

Lisdha said...

pernah baca novel bu mira. tp luoa judulnya apa hahaha. meski bukan penggemar novel mira w tapi saya oernah baca tulisan wawancara dg bu mira. dan ketekunannya menulis di tengah kesibukannya itu awesome

Rach Alida Bahaweres said...

Dulu aku tuh termasuk penggemar Mira W karena sering sewa bukunya di satu tempat dekat rumah dulu. Tapi yang novel ini belum baca. Moral storynya bener. Apalagi peryataan jangan nyatakan cinta tapi buktikan. Eaaa

April Hamsa said...

Mira W ini novelnya khas, mesti ada aja tokohnya yang berprofesi jd dokter gtu ya.
Aku dah lama gak baca Mira W semenjak jd emak2 #klise.
Pdhl zaman gadis dulu sering banget minjem buku di perpus ya karya2 Mira W gtu :D

Ida Raihan said...

Sering dengar nama Wira W tapi belum pernah baca bukunya. Jadi penasaran. Makasih reviewnya Mbak.

Witri Prasetyo Aji said...

Mbak... Aku penasaran... Beli masih ada enggak, yaa?

Juliastri Sn said...

Wah, kisah cintanya bikin melow ini..hiks..dan sarat dengan pelajaran hidup :)

Post a Comment

 

Bacaan lendyagasshi Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review