Mira W : Suami Pilihan Suamiku

Bismillah,

Beberapa hari ini, semangat membacaku sedang tumbuh segar, hehhee...karena banyaknya e-book gratis yang dibagikan oleh beberapa penerbit dan abis nonton film Korea yang diadaptasi dari salah satu novel Haruki Murakami. Aku inget banget bahwa salah seorang blogger buku se-geng aku ada yang fans Haruki Murakami, kak Ipeh Alena. Tapi kayaknya, dia mah...semua genre novel dilahap deeh...salut aku.

Jadi karena motivasi itu, aku mulai membaca lagi. Yah, dimulai dari novel yang aku suka dan kenal betul gaya bahasanya, jadi gak banyak mikir, aku langsung ke iPusnas buat cari novelnya Mira W.

Judul : Suami Pilihan Suamiku

Penulis : Mira W

Jumlah Halaman : 264 halaman

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : Jakarta, November 2009

ISBN 13 : 978-979-22-5026-8

Dalam keremangan senja

Dalam pelukan keheningan

Kau singgah dalam hidupku

Kau ketuk pintu hatiku

Ku telusuri jalan setapak

Kurambah belukar tak bertuan

Tapi bahkan ketika matahari tidak bersinar lagi

Siluetmu dalam keremangan senja

Selalu tersimpan di hatiku

Penampilan Kezia saat ini, setelah lulus dari akademi perhotelan di Swiss kemudian menyelesaikan bachelor degree di kota yang sama dan post graduate diploma di Paris, telah berubah total. Yang tadinya Kezia berbadan gemuk, serba rikuh dan introvert, kini telah menjadi Kezia yang anggun dan penuh percaya diri. 

Saat reuni SMA, Kezia bertemu kembali dengan teman-teman semasa sekolahnya dulu. Dan semua pangling dengan penampilan paripurna Kezia. 

"Aduuh...Kezia, kamu cantik banget."

Pujian yang terus di dengung-dengungkan teman-temannya, bahkan pria yang dulu menjadi impian Kezia pun turut memuji penampilannya, Indra Sakti Perkasa. Ia adalah anak basket idola seluruh gadis di SMA Kezia. Dan Indra pun gak pernah sembarangan memacari perempuan. Hanya yang terbaik, tercantik dan terkenal di sekolahnya yang bisa berdampingan dengan Indra.

Namun kini, lihat.... Bahkan Dewi, teman wanita yang dibawa Indra dibuat kesal karena pandangan Indra gak beralih dari Kezia. Indra masih saja sibuk mengingat-ingat Kezia zaman SMA.

"Kok bisa aku melewatkan wanita secantik ini di hadapanku?" 

Kendati pun Indra juga cowok impian Kezia, namun menaklukkan hati Kezia yang saat ini tidaklah mudah. Ia mempunyai kenangan buruk mengenai sebuah ikatan pernikahan. Kedua orangtuanya bercerai saat Kezia berusia 7 tahun. Kala itu, yang Kezia tahu, Ibu dan Ayahnya kerap bertengkar karena Ayahnya ketahuan selingkuh. Setelah Ayahnya mengaku dan meminta maaf, Ibu Kezia tidak  mudah untuk memaafkan. Hingga luka itu tidak dapat mengering dan retaklah rumah tangga kedua orangtua Kezia.

Setelah bercerai, Ayah Kezia melanjutkan studinya di Paris dan bertemu dengan tante Nila, yang kemudian mereka menikah. Namun, tante Nila tidak sendiri, ia telah memiliki anak dari pernikahan sebelumnya, Birava Pandusegara. Kezia pernah bertemu dengan Rava sekali saat menginap di rumah Papa diam-diam, tanpa ijin Ibunya, tentu. Mana mau Ibunya menginjinkan Kezia tinggal di rumah Papa di Sukabumi.

Setelah berpisah lama dengan dengan kedua orangtuanya dan Kezia kembali ke Indonesia. Gak perlu waktu lama, Kezia sudah mendapat pekerjaan dari salah seorang kenalannya yang tahu betul kinerja Kezia. Ia mengajak bekerja membangun sebuah hotel di Kuta, Bali.

Erik, yang mengajak Kezia bekerja dengannya, memperkenalkan Kezia dengan seorang pria, Darius Haryopamungkas. Ia pemilik hotel sebelumnya. Tanpa tawar-menawar yang alot, Darius menjual seluruh hotelnya, namun ia meminta rumah kecil di belakang hotel agar tetap menjadi miliknya. Karena Darius suka sekali menikmati pemandangan langit senja di pinggir garis pantai Kuta, Bali.

Semilir anginnya, membuat Darius lupa bahwa umurnya tidaklah panjang lagi. Ia mengidap sakit jantung bawaan sejak lahir. Dan sudah menjalani berbagai macam operasi sejak bayi hingga dewasa. Hingga operasi yang besok harus ia jalani adalah transplantasi jantung. Itupun harus menunggu hingga Darius menemukan donor jantung yang pas. Juga biaya operasi yang gak murah.

"Kalau boleh memilih, aku lebih suka mati ketika sedang duduk di pantai."

"Aku juga." kata Kezia mantap.

"Tapi kalau operasi bisa menambah waktumu duduk di pantai, kenapa menolak operasi?"

Terhenyak.

Sejak kenal Kezia, Darius merasakan gairah hidupnya kembali. Baru kali ini ia merasa dihargai sebagai manusia, bukan dikasihani seperti kebanyakan orang yang kenal dengannya.

"Kalau aku tidak jadi menjual hotelku, kamu mau jadi istriku?" 

Begitulah cara Darius menarik hati Kezia. Dan Kezia yang tadinya gak percaya dengan ikatan pernikahan, mendadak tertarik dengan seorang pria sampai-sampai ia tidak takut lagi untuk terikat dengannya.

Dengan Darius, Kezia merasa dihargai, disayangi dan memiliki perasaan yang sama, yaitu dikekang oleh kedua orangtua semasa kecil. Kalau Darius karena memang sakit dan lemah tubuhnya, hingga ia tidak diperbolehkan beraktivitas fisik yang terlalu melelahkan, kalau Kezia, karena Ibunya yang terlalu perfeksionis. Menuntut segalanya yang terbaik untuk anak perempuan satu-satunya.

Tak berapa lama, pernikahan Darius - Kezia pun dilakukan. Dan kebahagiaan mereka memang terpancar dari penampilan Kezia yang semakin menarik dan senyum Darius yang selalu terkembang. Darius tetap tidak melakukan apa-apa, ia hanya mengetik sajak di laptop kesayangannya setiap kali duduk-duduk di pantai Kuta.

Hingga saat tranplantasi tiba...

Dan Darius khawatir tidak mampu melihat istrinya lagi...

Perjuangan Darius melewati dan beradaptasi dengan jantung barunya memang berat. Namun berhasil dilalui. Dan kesehatan Darius berangsur membaik, hingga ia memberanikan diri mengajak istrinya berbulan madu ke Santorini, Yunani.

Sepulangnya dari perjalanan, kondisi Darius kian menurun. Hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Dan dokter sudah memberi prediksi, "Pak Darius hanya mempu bertahan beberapa hari, Bu."

Darius dengan kuat hati, ingin pulang. Ia sungguh tak mau mati di ranjang rumah sakit. Ia ingin mati di sisi orang yang dikasihinya dan dalam pelukan Pantai Kuta, tempat yang disukainya.

"Akan ada sorang laki-laki yang menggantikanku, sayang...

Aku berjanji...akan mengirimkannya untukmu."

Itulah pesan Darius untuk terakhir kalinya.

"Selamat jalan, Suamiku..." ucap Kezia sambil tersedu.

Suami seperti apa yang dikirimkan Darius?

Dan apakah Kezia mengenali sosok lelaki yang dikirimkan mendiang suaminya?

Terharuuu aku saat baca novel ini.

Sungguh tak menduga akhir bahagia yang akan dijalani Kezia. Karena sesudah ditinggal suaminya, Ayahnya pun meninggal. Dan Kezia dengan berat hati mesti menjalani hari-harinya sebagai janda, dimana dengan mudah lelaki menggoda dan melamarnya.

Tapi Kezia mendapat yang terindah di akhir kisahnya. Lelaki yang memang sudah ia sayangi jauh sebelum ia mengenal cinta.

❝Mereka saling mencintai bahkan ketika kata cinta sendiri belum hadir dalam kamus mereka. Cinta mereka begitu dalam dan indah.❞

Buku Mira W selalu sukses membuatku terpana dengan endingnya. Berkelok dan penuh kejutan. Bahagia yang tak biasa. Justru inilah yang membuat buku-buku Mira W hidup dengan nyawa penulisnya. Dan selalu dipenuhi istilah kedokteran. Bagi pembaca awam sepertiku, ini justru membuatku kaya.

Baca juga 

Mira W : Jangan Ucapkan Cinta

Apakah sahabat lendyagasshi suka dengan karya-karya Mira W juga?



with love,